MENGEMBANGKAN STRATEGI PENDIDIKAN DENGAN KREATIVITAS

workshop krativitas

Pusat Studi Kreativitas LPPM UNY menyelenggarakan Workshop Kreativitas pada Sabtu, 22 September 2018 bertempat di Gedung Digital Library UNY menghadirkan narasumber ternama dalam bidang kreativitas yakni Ir. Drs.Djohan Yoga, M.Sc., Mo.T., Ph.D., merupakan seorang International Certified Trainer untuk 9 negara di wilayah Asia, dan moderator pada workshop ini yakni Ketua Majelis Guru Besar UNY Prof. Suyanto, Ph.D. Acara ini dihadiri sebanyak 160 peserta yang terdiri dari guru besar, dosen dan sebagian mahasiswa UNY.

Acara dibuka langsung oleh Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., dalam kesempatan ini mengatakan menurut hasil penelitian terbaru kualitas pendidikan baru-baru ini ditentukan oleh kreativitas dan Inovasi. Tantangan pendidikan pada abad ke-21 kini semakin berat apalagi di era milenial saat ini. Rektor mengingatkan 4 hal yang perlu diperhatikan untuk menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21 yakni creativity, Innovation, creative thingking, dan collaboration. Kita perlu kreatif memanfaatkan semua media sosial masa kini, apalagi kita sebagai dosen harus kreatif dalam berinteraksi dengan mahasiswa menggunakan gaya komuniasi milenial agar proses pemberlajaran semakin lebih baik.

Sutrisna Wibawa menegaskan sejalan dengan visi-misi UNY mewujudkan universitas yang unggul, kreatif dan inovatif berlandaskan ketakwaan, kemandirian dan kecedekiaan pada tahun 2025, kita sudah mempunyai fundamental pendidikan yang kuat diharapkan dengan adanya workshop ini dapat memotivasi sehingga tujuan UNY dapat terwujud.

Pada workshop ini Djohan Yoga membawakan topik New Paradigm of Creativity, menurutnya kreativitas bersifat “open ended” atau tak berujung jadi akan terus berkembang sejalan dengan perubahan peradaban manusia. Mitos kreativitas terbentuk melalui “gen kreativitas” sejak dalam kandungan tidak memiliki bukti yang kuat, karena saat ini ternyata kreativitas dapat diajarkan dan dilatih “creatifity not just a natural talent, but teachable and trainable so can developed and improved”.

Djohan Yoga mengatakan saat ini kita memasuki abad ke-21 dan revolusi industri 4.0 disegala aspek, mulai dari teknologi, sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan. Pendidikan di abad ke-21 saat ini sangat tergantung pada kreativitas, dimana dibutuhkan creative thinking skill, expertise dan motivation. Motivasi dalam dunia pendidikan kita masih sangat kurang, untuk itu perlu metode berfikir yang tepat agar kreativitas dan inovasi terus berkembang. Salah satu metode berfikir yang digunakan untuk menghasilkan inovasi yang baik yakni “Six Thinking Hats” yang pertama kali dikenalkan oleh Edward de Bono tahun 1985.

Kepala Pusat Studi Kreativitas LPPM UNY, Prof. Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum mengatakan untuk mempersiapkan kompetensi pendidik dalam merespon tantangan pendidikan abad ke-21 dibutuhkan pengetahuan baru tentang paradigma kreativitas, karena perubahan paradigma membutuhkan perubahan dalam mindset.

Menurut Siti Irine, tranformasi belajar harus dilakukan secara strategis dan akseleratif, untuk itu dibutuhkan modal perubahan paradigma kreativitas agar proses belajar lebih efektif dengan cara yang efisien yakni dengan mengadakan workshop dengan paradigma kreativitas yang dibangun untuk mengubah mindset sesuai dengan tuntutan dan perubahan pendidikan abad ke-21.

“Pak Djohan telah mengamanatkan kepada Pusat Studi Kreativitas untuk mengawali program “design of creativity” untuk guru-guru, kedepannya UNY diharapkan menjadi pusat yang memberikan training tentang kreativitas pendidikan abad ke-21”, tandasnya. (ags)

Tags: