Pada Sabtu, 19 Agustus 2023, pukul 11.00 WIB, berlangsung acara penerimaan mahasiswa magang dari program Matching Fund Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Keraton Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Keraton dan UNY yang menyampaikan harapan serta arahan kepada para mahasiswa.

Dalam sambutannya, Carik Kawedanan Condro Yekti, yang mewakili pihak Keraton, menyatakan harapannya agar para mahasiswa dapat mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku selama masa magang. "Kami berharap mahasiswa dapat menjalankan magang dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya. Selain itu, Mas Wiwit Prasetyono, yang bergabung sebagai Abdi Dalem dengan gelar Dimas Jajar Widagdo sejak tahun 2015, akan mengawal serta menjelaskan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Keraton selama masa magang.

Di sisi lain, pihak UNY diwakili oleh Direktur DRPM, Prof. Yudik Prasetyo, M.Or, yang memperkenalkan para mahasiswa peserta magang, antara lain Marchelino Hanie Sanjaya-FISHIPOL, Helmi Malik Ibrahim-FBSB, Dyah Ayu Wening Puspta Sari-FISHIPOL, Maheswatama Dewa-FBSB dan Amrina Rosyada Han-FISHIPOL. Prof. Yudik menyampaikan harapan agar kegiatan Matching Fund ini dapat terus berlanjut dan memohon arahan dari Keraton untuk memperkuat kolaborasi di masa depan.

Setelah kegiatan ini, para mahasiswa akan mengikuti program magang dengan equivalensi sebanyak 15 SKS atau 544 jam, yang akan berlangsung per 19 Agustus 2024 hingga 29 November 2024. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi kerjasama antara UNY dan Keraton Yogyakarta. Selama acara, juga disampaikan tentang perkembangan teknologi di Keraton yang dipelopori oleh GKR Hayu. Keraton kini memiliki tim dokumenter yang menyiarkan acara-acara penting secara langsung, termasuk pernikahan GKR Hayu, dan telah bertransformasi menuju digitalisasi dalam berbagai aspek, termasuk dokumentasi dan manajemen. Selain itu, Keraton juga berkomitmen menjaga tradisi budaya dalam proses digitalisasi ini, tanpa melupakan nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi.

Media sosial Keraton Yogyakarta juga berperan penting sebagai sarana edukasi budaya, dengan konten yang beragam seperti event Hajad Dalem, profil Abdi Dalem, dan trivia tentang Keraton. Keberadaan media sosial ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam menjaga kekayaan budaya Yogyakarta. Sebagai penutup, acara tersebut diisi dengan diskusi dan pelatihan busana bagi para mahasiswa, yang diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka selama menjalani masa magang di Keraton Yogyakarta.